Wednesday, December 14, 2011

Cerpen


For My Best Friend and My Boy Friend
                                         By : Rika Apriani
            Aku akan bercerita tentang kisah cintaku dimasa-masa smaku. Tetapi sebelumnya aku akan memperkenalkan diriku, namaku Mariani namun aku sering di panggil dengan sebutan Ani. Aku sekarang bersekolah di suatu perguruan tinggi di kotaku, namun aku juga bekerja untuk Negaraku karena aku adalah seorang polisi wanita atau yang sering disebut juga polwan. Itu adalah cita-citaku dari kecil dan aku sangat berbangga diri karena sekarang aku sudah bisa menikmati hasil kerja kerasku itu mulai dari sd, smp,dan sma untuk menggapi cita-citaku. Baiklah sekarang aku akan bercerita tentang kisah cintaku dimasa-masa smaku.
            Sebelumnya aku akan bercerita tentang sahabatku, mungkin anda juga mempunyai sahabat dekat dulu ketika anda masih duduk di sma. Di sekolahku terutama di kelasku, kami semua adalah sahabat bahkan lebih dari itu kami juga seperti keluarga, suka duka sudah kami lewati bersama-sama hingga akhirnya detik-detik ketika kami menemukan kedewasaan kami dan kami harus berpisah untuk mencapai kedewasaan itu. Namun walaupun di kelasku kami semua sudah bersahabat, aku juga mempunyai dua orang best friends yang begitu dekat denganku semua cerita suka duka selalu senantiasa mereka dengar dari mulutku begitu pun sebaliknya dengan mereka. Mereka adalah Dhila dan Rahma, baiklah aku akan sedikit bercerita tentang mereka.
            Dhila adalah seorang cewek cerewet yang sedikit keras kepala sepertiku dan sampai umurnya yang ke-17 tahun dia tidak pernah yang namanya punya teman spesial walaupun banyak pria yang suka dengannya karena kebaikannya. Dan aku juga sering bertengkar dengannya karena sifat keras kepala yang kami miliki, walaupun aku sering bertengkar dengannya aku sangat menyayanginya seperti saudaraku. Sedangkan Rahma, dia adalah cewek cantik yang ada di kelasku banyak pria yang suka dengannya namun karena sifat tomboy yang dia miliki membuat para pria takut untuk mendekatinya. Namun, sekarang dia sudah mempunyai pacar yang sangat dia cintai dan kalian tau pria yang beruntung bisa bersamanya adalah teman sekelasnya sendiri (pacaran satu kelas gitu deh..hehhe), dan kisahku ini berhubungan erat dengan sahabatku ini.
            Baiklah sekarang aku akan menceritakan orang yang mungkin sejak tadi anda tunggu-tunggu. Dia adalah Wahyu, sosok pria yang telah menghipnotisku dan membuatku sangat jatuh cinta kepadanya. Wahyu bukan berasal dari sekolah kami melainkan dari sekolah tetangga yang letaknya tidak begitu jauh dari sekolahku, hal itu juga membuatku tidak begitu sulit jika ingin bertemu atau melihatnya. Namun , sebelum aku dekat dengannya sahabatku Rahma sudah terlebih dahulu dekat dengannya dan mereka pun sempat menjalin hubungan yang spesial. Tetapi ketika itu aku belum mempunyai rasa apapun terhadap Wahyu karena ketika itu aku juga sudah mempunyai teman spesial lainnya. Ketika itu Rahma selalu bercerita tentangnya, dan kurasa Rahma sangat bahagia dan beruntung bisa bersamanya namun sayang hal itu tidak berlangsung lama karena salah satu teman di kelasku adalah mantan pacar Wahyu.
            Dia adalah Ayu, seorang wanita yang dalam kehidupannya sangat berhubungan erat dengan dunia modeling karena itu adalah salah satu hobi dan cita-citanya sejak kecil. Ayu sangat kecewa ketika ia mengetahui bahwa Rahma teman sekelasnya menjalin hubungan spesial dengan mantan pacarnya yang dahulu sangat di cintainya. Karena hal itulah hubungan Rahma dan Wahyu tidak berlangsung lama, demi menjaga kerukunan yang telah kami jaga selama dua tahun ini dan kami pun tidak ingin akan terjadi hal buruk lainnya. Semenjak itu pun Ayu menyadari bahwa tidak selamanya orang yang dahulunya adalah seseorang yang sangat ia cintai akan selalu mencintainya, karena kita tahu roda kehidupan selalu berputar dan rasa cemburu itu tidak pantas ia tampakan karena Wahyu bukan miliknya lagi. Dan Ayu pun sudah merelakan jika Wahyu mempunyai hubungan spesial dengan Rahma, namun Rahma tetap ingin mengakhiri hubungannya.
            Selang beberapa bulan semenjak Rahma mengakhiri hubungannya dengan Wahyu, ia menemukan sosok pria yang sekarang telah menjadi suaminya. Dia adalah Rizky yang juga teman sekelas kami, Rizky sudah lama menyimpan rasa terhadap Rahma namun dia sedikit tidak mempunyai keberanian untuk mengatakanya namun hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada Rahma. Dan tidak terasa waktu terus berlalu hingga hanya menyisakan beberapa bulan saja untuk kami dapat terus bersama-sama di kelas kami tercinta.
            Kini aku akan bercerita awal mula ketika aku bertemu dengan Wahyu setelah lama ia berpisah dengan Rahma. Ketika itu salah satu sahabat kecilku mengadakan ulang tahunnya yang ke-17, disana aku datang dengan saudara sepupuku dan aku melihat Wahyu datang bersama teman-temanya. Aku pun menyapanya layaknya teman biasanya, namun aku merasakan ada hal lain yang membuat aku merasa gugup ketika aku menyapanya ketika itu. Keesokan harinya ketika aku sedang ikut les mate-matika di rumah salah satu guru kami, aku mendapat sebuah pesan yang nomornya tidak ada di kontak handphoneku. Dan ketikaku buka pesan itu yang isinya “ini benar dengan Ani?” dan aku pun menjawab “benar, ini siapa ?” dan ia pun juga menjawab pesan dariku “ini aku Wahyu”. Aku sangat terkejut ketika itu dan aku pun tertawa di dalam keheningan di ruangan itu, hingga membuat salah seorang sahabatku menegurku dan berkata “kamu disini datang untuk belajar atau hanya untuk tertawa” dan aku pun hanya bisa diam.
            Hari demi hari kami pun terus saling berhubungan hingga akhirnya aku sadar apa yang aku lakukan itu adalah  kesalahan besar, namun aku memberanikan diri untuk berterus terang kepada Rahma dan Ayu bahwa sekarang aku sedang dekat dengan Wahyu. Respon yang diberikan oleh keduanya sangat baik, mereka menyetujui hal itu meskipun aku tahu masih ada rasa yang sedikit menjangal dihati mereka namun aku sangat berterima kasih atas tanggapan yang mereka berikan terhadapku. Tetapi setelah beberapa lama aku terus berhubungan dengan Wahyu ada beberapa teman sekelasku yang kurang setujuh dengan apa yang sudah aku lakukan saat itu. Dia pun terus memojokan aku dengan sindiran-sindirannya, walaupun tidak langsung tertujuh kepadaku namun aku menyadarinya. Aku pun hanya bisa terdiam dengan kata-kata yang sangat menyiksa bantinku itu, karena aku berpikir memang ini semua adalah kesalahanku.
            Hingga datang saatnya ketika Wahyu menyatakan perasaannya kepadaku, rasa senang, sedih, dan kecewa bercampur menjadi satu pada saat itu. Dan aku hanya bisa tersenyum ketika membaca pesan itu namun sebenarnya bukan senyuman yang ingin aku keluarkan melainkan tangisan, dimana aku mengingat sahabat-sahabatku. Namun Wahyu telah menghipnotisku dengan kesederhanaan dan kelembutannya, hingga tidakku pungkiri lagi bahwa aku benar-benar jatuh cinta kepadanya. Aku pun membalas dengan baik perasaan Wahyu itu. Orang yang pertama kali aku beritahu adalah sahabatku Rahma dan Dhila mereka pun memberi ucapan selamat kepadaku, hanya mereka berdua yang mengetahui hubungan kami itu. Mungkin anda berpikir kenapa aku tidak memberi tahu juga Ayu, padahal Ayu juga orang yang semestinya yang harus mengetahui hubungan itu.
            Aku takut, aku takut dia tidak akan merespon dengan baik hubungan kami, meski dia berkata ia telah merestui kami. Hingga akhirnya aku menyembunyikan hubungan kami itu dari siapa pun hanya Dhila dan Rahma (sahabatku) yang mengetahuinya. Namun hari demi hari Ayu pun mengetahui hubungan kami dari mulut-mulut orang yang aku pun tidak tahu dari mana orang tersebut tahu dengan hubungan kami. Aku pun menyesal mengapa Ayu harus mengetahui hubungan kami dari orang lain bukan dari mulutku sendiri, mungkin dia sangat kecewa dengan sikapku yang buruk ini.
            Aku bingung apa yang harus aku lakukan saat itu, semua telah terjadi dan tidak mungkin untukku akhiri aku sudah sangat terlanjur mencintainya dan aku harap Wahyu juga mempunyai perasaan yang sama sepertiku. Sampai akhirnya ketika di pesta perpisahan itu aku, Ayu dan Wahyu dipertemukan. Aku yang sedang asik duduk diatas motor bersama Wahyu tidak menyangka bahwa Ayu sedang melihat  kami. Aku hanya bisa terdiam saat itu, dan Ayu hanya membalas dengan senyuman manisnya dan berkata “aku sungguh kecewa dengan perlakuanmu ini!”. “Sungguh bukan ini sebenarnya yang aku harapkan, aku mohon tolong maafkan aku. Aku ingin sekali memberitahumu namun aku takut” jawabku. Wahyu pun juga meminta maaf kepada Ayu atas apa yang telah kami lakukan saat ini.
            Ayu memelukku dengan tangisnya dan berkata “Aku tidak bisa memaafkanmu karena terlalu sakit mengingat apa yang telah kau perbuat kepadaku, namun aku sadar kebersamaan kita tidak akan lama lagi. Dan yang harus kamu ketahui kamu adalah salah satu sahabat terbaikku, aku akan mencoba memaafkan kesalahanmu”. Aku pun juga menangis “Terima Kasih, aku menyesal tidak berkata jujur sebelumnya denganmu dan sekali lagi aku sangat Terima Kasih”. Kami pun langsung melanjutkan ke pesta perpisahan yang diadakan di sekolah dan kami pun bersenag-senang menikmatinya.
Tidak terasa sudah lima tahun berlalu dan hingga sekarang hubunganku dengan Wahyu berjalan dengan baik, walaupun terkadang ada sedikit masalah  kecil namun masih dapat kami atasi bersama. Dan jika tidak ada halangan, setelah aku lulus nanti kami akan menikah. Namun hingga saat ini aku masih merasa bersalah kepada semua sahabat-sahabatku yang pernah tersakiti oleh sikapku, dan itulah cerita cintaku di masa-masa smaku. if you are offended by my attitude, just word sorry that I can say. Because you should know never wasted some that you sincerely love you, because of the people that you can find the love so beautiful and a very amazing. For my best friends and my boy friend I LOVE YOU SO MUCH”.

No comments:

Post a Comment